Terdapat10 foto dan informasi lainnya untuk rumah dengan cicilan 5 jutaan per bulan di Magelang, area Borobudur. Properti ini dijual dan dipasang oleh Yuliyan Yoga Saputra. Download Aplikasi Rumah123. Tentang Rumah123 Berita Panduan Beri Saran. Dijual. Tipe Properti. Rumah. Rumah. DKI Jakarta. Rumah Dijual di Jakarta Selatan
Desainnyadulu ada ruang bawah tanah. Ahok mengatakan sejatinya upaya revitalisasi Monas itu telah direncanakan sejak lama. Desainnya dulu ada ruang bawah tanah. Pencarian Terpopuler Roy Suryo Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Meme Candi Borobudur Hari Ini 18 jam lalu. Pertamina Sediakan Mekanisme Pendaftaran MyPertamina Khusus Kendaraan
Kondisimakin parah karena saat ini banyak pembangunan gedung bertingkat yang memiliki ruang bawah tanah (basement) hingga beberapa tingkat. Roy Suryo Diperiksa Sebagai Tersangka Kasus Meme Candi Borobudur Hari Ini 10 jam lalu. Pertamina Sediakan Mekanisme Pendaftaran MyPertamina Khusus Kendaraan Dinas dan Transportasi Umum
Tinggiblok perumahan adalah 83m dengan 24 lantai atas dan satu ruang bawah tanah dengan dimensi 16,5 x 70m. OMA Architects telah merancang bangunan tinggi mengingat fitur kesinambungan melalui analisis mendalam dari matahari, angin, dan kondisi iklim mikro dan integrasi strategi energi rendah dampak pasif. Candi Buddha Borobudur yang
Namunmulai 1992, Salina Turda dibuka untuk wisatawan dalam kondisi sudah 'disulap'. Di ruang bawah tanah, terdapat museum dan taman hiburan lengkap dengan bianglala, ampiteater, arena bowling, mini golf, bahkan danau buatan! Mengutip situs Salina Turda, Rabu (4/6/2014), traveler bisa naik semua wahana di taman hiburan ini.
Pengaturanruang atas tanah dan ruang bawah tanah, didasarkan karena kebutuhan hukum saat ini terkendala oleh keterbatasan ketersediaan lahan. Roy Suryo Jadi Tersangka Meme Candi Borobudur Mirip Jokowi. 12 hours ago. 27 Perusahaan Minyak Goreng Akan Disidang KPPU. 13 hours ago. Soal Kasus Tewasnya Brigadir J, Jokowi: Usut Tuntas!
ZthVYs. BNews—BOROBUDUR— Candi Borobudur dikenal sebagai bangunan megah dan fenomenal peninggalan nenek moyang Bangsa Indonesia. Selain menjadi bangunan bersejarah, Candi Borobudur juga disebut-sebut buku besar ilmu pengetahuan yang ditulis melalui dalam relief. Bahkan, ada sebuah relief yang menceritakan tentang kehidupan bebas sudah terjadi sejak jaman dahulu. Pergaulan vulgar dan hubungan intim tergambar dalam relief Candi Borobudur Relife itu merupakan bagian dari Karmawibangga. Letaknya ditimbun tanah di sisi tenggara Candi Borobudur. Bagian ini sengaja ditutup tanah bukan karena gambar relief yang vulgar. Melainkan untuk menjaga keseimbangan bangunan candi. Panel ini dikubur sejak pemugaran candi. Pada rentan waktu 1890-1891, bagian yang tertutup itu dibuka seluruhnya oleh fotografer Kasiyan Chepas untuk dipotret satu per satu. Batu bervolume 13000 meter kubik ini diangkat, lalu dikembalikan lagi ke posisi semula. Petugas Balai Konservasi Borobudur Mura Aristina mengatakan ada sekitar 160 panel relief di Karmawibangga. 154 diantarnya terkubur tanah sehingga tidak bisa dilihat secara kasat mata. Menurutnya, relief itu menggambarkan kehidupan sebab akibat. Ada kehidupan yang menceritakan kebebasan berhubungan antar pria dan wanita yang digambarkan utuh di relief. ”Relief ini menggambarkan sebab akibat. Karma berarti perbuatan wibangga berarti perputaran,” kata dia beberapa waktu lalu. Namun juga ada cerita lain seperti soal pernikahan, aborsi, penyakit. ”Ada juga gambaran tentang tingkatan neraka,” katanya. Relief Karmawibhangga itu menggambarkan kehidupan masyarakat saat candi itu dibangun. Bagian paling bawah ini memang perilaku penuh angkara murka dan hawa nafsu yang menyebabkan seseorang masuk neraka jahanam. co/wan
Ikhtisar Dengarkan artikel ini Candi BorobudurGilbert Sopakuwa CC BY-ND Candi Borobudur atau kadang-kadang disebut “Barabudur” adalah candi Buddha Mahayana yang berlokasi di dekat kota Muntilan di Pulau Jawa di Indonesia. Dibangun pada masa Dinasti Syailendra sekitar 650-1025 Masehi, Borobudur masih menjadi candi Buddha terbesar di dunia. Umat Buddha di Jawa melakukan ziarah dan ritual-ritual lain di Candi Borobudur sampai sekitar abad ke-14 dan abad ke-15 Masehi sampai candi ini diterlantarkan akibat banyaknya orang Jawa yang berganti agama menjadi Islam. Ditemukan kembali pada tahun 1814, sejak saat itu Borobudur sudah menjadi subyek penelitian yang sangat luas dan subyek investigasi arkeologis oleh orang-orang Belanda dan Jawa. UNESCO menetapkan Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia di tahun 1991 yang sebelumnya direstorasi pada tahun 1970an dan 1980an di bawah pengawasan Presiden Soeharto memerintah 1967-1998 dan UNESCO; candi yang ikonik ini terus memainkan peran penting dalam membentuk estetika, arsitektur dan identitas budaya Indonesia. Candi Borobudur adalah tempat yang paling dikunjungi turis di Indonesia. Geografi dan Sejarah Candi Borobudur berlokasi sekitar 40 km 25 mil ke arah barat laut Yogyakarya dan sekitar 86 km 53 mil ke barat kota Surakarta di Jawa Tengah. Candi ini terletak di wilayah yang berada di antara dua gunung berapi – dan – juga di antara dua sungai – Progo dan Elo. Candi Borobudur berada sangat dekat dengan dua candi Buddha yang lain di Dataran Kedu Candi Pawon dan Candi Mendut. Para sarjana dan arkeolog menduga bahwa pasti ada semacam hubungan antara candi-candi ini; sebab ketiganya berada dalam satu garis lurus. Akan tetapi, maksud dari hal ini masih menjadi perdebatan para sarjana. Apa yang diketahui adalah orang-orang Jawa kuno dan Jawa abad pertengahan, baik beragama Hindu atau Buddha, mengasosiasikan Dataran Kedu dengan produksi pertanian yang melimpah, dan kemudian dianggap salah satu tempat paling sakral di pulau Jawa. Orang-orang kuno menganggap kedua sungai tersebut membawa keberuntungan karena mengingatkan pada sungai Gangga dan sungai Yamuna yang suci di India zaman sekarang. Dan tidak mengejutkan, berkat wilayah yang menguntungkan ini, candi Hindu Gunung Wukir, yang bertanggal sekitar 732 Masehi, terletak hanya 10 km 6 mil di sebelah barat Candi Borobudur, juga di Dataran Kedu. Penganggalan Candi Borobudur dibuat berdasarkan perbandingan artistik dari relief dan inkripsi yang ditemukan di Indonesia dan di tempat laiN. Periode di mana orang-orang Jawa membangun Candi Borobudur diselubungi oleh legenda dan misteri. Tidak ada catatan yang berkaitan dengan pembangunan atau tujuan pembangunannya; dan penanggalan Candi Borobudur dilakukan berdasarkan pada perbandingan artistik dari relief-relief dan inkripsi-inkripsi yang ditemukan di Indonesia dan di tempat lain di penjuru Asia Tenggara. Pengaruh budaya dan agama yang kuat tiba di Indonesia yang sekarang berasal dari anak benua India yang dimulai dari sekitar abad pertama Masehi. Pengaruh ini berkembang pesat dari sekitar tahun 400 Masehi dan seterusnya. Para pedagang beragama Hindu dan Buddha menetap di wilayah ini, menikah dengan penduduk lokal dan memfasilitasi hubungan perdagangan jarak jauh antara orang-orang Jawa asli dan orang India kuno. Selama berabad-abad, orang-orang Jawa mencampurkan kebudayaan dan agama dari India kuno ke dalam budaya mereka sendiri. Nama “Borobudur” itu sendiri adalah subyek perdebatan yang intens para sarjana dan termasuk misteri yang masih belum terpecahkan. Beberapa sarjana berpendapat bahwa nama tersebut berakar dari bahasa Sansekerta Vihara Buddha Uhr atau “Biara Buddha di Bukit”, sementara yang lain berpendapat bahwa Budur tidak lebih merupakan nama tempat dalam bahasa Jawa. Sebuah prasasti bertanggal 842 Masehi menyebutkan Bhumisambharabhudara atau “Gunung Sepuluh Tingkat Kebajikan Bodhisatwa”. Kemungkinan nama “Borobudur” berkaitan dengan “Bharabhudara”. Para ahli sejarah modern saling tidak setuju mengenai peristiwa politik dan budaya yang menyebabkan pembangunan Candi Borobudur. Kemungkinannya adalah bahwa dinasti Hindu Sanjaya pada awalnya mulai membangun kuil Shiwa di tempat Borobudur sekarang berada pada sekitar tahun 775 Masehi dan mereka tidak sanggup menyelesaikannya karena diusir oleh dinasti Syailendra. Akan tetapi harus dicatat bahwa sejarawan Jawa lain memandang dinasti Syailendra dan dinasti Sanjaya sebagai satu dan keluarga yang sama dan bahwa dukungan religius berubah hanya karena keyakinan pribadi. Konsensus umum menyatakan bahwa terdapat dua dinasti yang bersaing yang mendukung agama yang berbeda. Model Candi BorobudurMark Cartwright CC BY-NC-SA Konsensus arkeologis dan ilmiah menempatkan akhir konstruksi Candi Borobudur pada sekitar tahun 800-825 Masehi. Raja Samaratungga memerintah sekitar 790-835 Masehi secara tradisional dianggap sebagai raja Jawa yang mengawasi penyelesaian pembangunan Candi Borobudur. Raja Buddhis, seperti Samaratungga, adalah lawan dari dinasti Hindu Sanjaya dalam rangka perebutan kekuasaan di dalam kerajaan Mataram di Jawa Tengah. Jawa Hindu di bawah pemerintahan dinasti Sanjaya membangun Candi Prambanan – candi Hindu terbesar di Indonesia, berlokasi sekitar 19 km 12 mil ke arah barat Candi Borobudur – di abad yang sama dengan Candi Borobudur, dan sangatlah mungkin bahwa pembangunan Candi Prambanan bersifat politis dan kultural sebagai respon dari pembangunan Candi Borobudur. Selama abad-abad berikutnya, gempa bumi, gunung meletus dan pertumbuhan hutan hujan menyembunyikan Candi Borobudur dari masyarakat Jawa, membuatnya jadi tidak bisa diakses. Yang diketahui adalah umat Buddha melakukan ziarah dan ambil bagian dalam ritual-ritual Buddhis di Candi Borobudur pada periode awal abad pertengahan sampai akhirnya diterlantarkan pada tahun 1400an Masehi. Akar penyebab penelantaran Candi Borobudur masih diperdebatkan, dan alasan-alasan mengapa Candi Borobudur sampai benar-benar terlantar masih tidak diketahui. Diketahui bahawa pada abad ke-10 dan ke-11 Masehi, ibu kota Kerajaan Mataram pindah ke timur menjauhi Candi Borobudur karena disebabkan oleh letusan gunung berapi, yang mungkin mengurangi Candi Borobudur sebagai pusat ziarah. Meski pedagang-pedagang Arab, Persia dan Gujarat membawa Islam masuk ke Indonesia yang sekarang sejak abad ke-8 dan ke-9 Masehi, percepatan perpindahan orang-orang Jawa menjadi Islam mulai meningkat dengan pesat hanya pada abad ke-15 Masehi. Karena masyarakat Jawa berbondong-bondong masuk Islam, masuk akal jika Candi Borobudur menjadi kurang penting. Selama berabad-abad berikutnya, gempa bumi, gunung meletus dan pertumbuhan hutan hujan menyembunyikan Candi Borobudur dari orang-orang Jawa, membuatnya tidak bisa diakses. Meski demikian, ada bukti bahwa Candi Borobudur tidak pernah benar-benar meninggalkan kesadaran kultural orang-orang Jawa. Bahkan setelah berpindah masuk Islam, cerita-cerita dan mitos-mitos Jawa yang muncul belakangan mengasosiasikan Candi Borobudur dengan misteri dan energi negatif. Kapal India KunoMichael J. Lowe CC BY-SA Tahun 1814, Letnan Gubernur-Jendral Thomas Stamford Raffles 1781-1826 yang mengawasi pendudukan Inggris di Hindia Belanda mengizinkan penjelajah Belanda, Hermann Cornelius 1774-1833 untuk mengorganisir sebuah ekspedisi untuk menemukan letak Candi Borobudur, yang hasilnya sukses di tahun yang sama. Di tahun-tahun setelah penemuan kembali Candi Borobudur, pemerintahan Hindia Belanda Timur memperkerjakan dan mengizinkan penelitian arkeologis Candi Borobudur, namun penjarahan menjadi masalah utama di abad ke-19 dan awal abad ke-20 Masehi. Para ahli merekomendasikan agar Candi Borobudur dibiarkan utuh in situ tetap pada tempatnya, dan usaha pertama restorasi dilakukan dari tahun 1907 sampai 1911. Hari ini, Candi Borobudur sekali lagi adalah sebuah situs ziarah Buddhis dan sebuah destinasi pariwisata utama di Asia Tenggara, namun pemerintah Indonesia masih khawatir akan kerusakan akibat banyaknya pengunjung di candi juga masalah lingkungan dan keamanan. Seni dan Arsitektur Candi Borobudur adalah bangunan Buddhis kuno yang monumental dan mengesankan dan di Asia Tenggara hanya bisa disaingi oleh Angkor Wat di Kamboja, Kuil-kuil Buddha Bagan di Myanmar Burma, Kuil Hindu Mỹ Sơn di Vietnam, dan reruntuhan Sukhothai di Thailand. Rancangan Candi Borobudur adalah campuran dari arsitektur bergaya Jawa dan dinasti Gupta, mencerminkan penyatuan antara estetika pribumi dan estetika India dalam Jawa kuno. Lebih dari 500 patung Buddha diletakan di sekitar Candi Borobudur, dan Candi Borobudur memiliki sekitar patung relief. Ukiran-ukiran ini unik karena di dalamnya mengandung ajaran-ajaran Buddha, kehidupan dan kearifan pribadi. Jika dijumlah seluruhnya, Candi Borobudur bisa mengklaim memiliki jumlah ukiran Buddha dalam satu situs terbanyak di dunia. Diketahui bahwa di zaman kuno, para pengukir menghias dan memperindah galeri-galeri candi sebelum semuanya dilapisi cat dan stuko. Metode ini membantu mengawetkan ukiran-ukiran ini selama lebih dari seribu tahun. Diperkirakan lebih dari 1,6 juta blok andesit – batuan vulkanik – digunakan dalam pembangunan Candi Borobudur. Bebatuan ini dipotong dan disatukan dengan metode yang sama sekali tidak menggunakan semen. Candi Borobudur terdiri dari tiga monumen berbeda candi utama di Borobudur dan dua candi yang lebih kecil yang berlokasi di timur candi utama. Kedua candi yang lebih kecil itu adalah Candi Pawon dan Candi Mendut; yang belakangan ini memiliki sebuah patung Buddha yang besar dikelilingi oleh dua Bodhisatwa. Keseluruhannya, Candi Borobudur, Candi Pawon dan Candi Mendut memilki simbol yang menggambarkan jalan yang diambil oleh seseorang untuk menuju Nirwana. Ketiga candi ini berada dalam satu garis lurus. Candi Buddha lain - Candi Ngawen, yang bertanggal abad ke-8 Masehi, berada hanya 10 km 6 mil dari candi utama di Borobudur. Sebuah reruntuhan candi Hindu, Candi Banon, terletak hanya beberapa meter dari Candi Pawon. Struktur candi utama di Borobudur dibangun di atas tiga tingkat dengan dasar berbentuk piramida penuh dengan lima teras persegi, batang kerucut dengan tiga panggung berbentuk lingkaran, dan di tingkat yang lebih tinggi, sebuah stupa besar yang monumental. Relief-relief halus membentuk bagian dinding-dinding candi dan menutupi area seluas kurang-lebih m2 kaki persegi. 72 stupa masing-masing dengan sebuah patung Buddha di dalamnya ditemukan di sekitar panggung bundar Candi Borobudur. Alokasi dan penggambaran ruang ini sesuai dengan konsepsi Buddhis tentang alam semesta. Dalam kosmologi Buddhis, alam semesta dibagi menjadi tiga dunia yang disebut arupadhatu, rupadhatu, and kamadhatu. Arupadhatu diwakili oleh tiga panggung dan stupa besar, rupadhatu diwakili oleh lima teras dan kamadhatu diwakili oleh dasar candi. Daftar Pustaka Borobudur Temple Compounds - National GeographicAccessed 19 Mar 2020. Borobudur Temple Compounds - UNESCO World HeritageAccessed 20 Sep 2018. Brumann, Christoph and David Berliner eds.. World Heritage on the Ground. Berghahn Books, 2018. Dumarcay, Jacques. Borobudur. Thames & Hudson Ltd, 1990. Fontein, Jan. The Sculpture of Indonesia. Harry N Abrams Inc, 1990. Kahin, Audrey. Historical Dictionary of Indonesia. Rowman & Littlefield Publishers, 2015. Miksic, John N. Borobudur Golden Tales of the Buddhas. Tuttle Publishing, 2017. Raffles, Thomas Stamford. The History of Java. University of Michigan Library, 2009. Ricklefs, M. C. A History of Modern Indonesia Since c. 1200. Stanford University Press, 2018. Soekmono, R. Ancient Indonesian Art of the Central and Eastern Javanese Periods. Asia Society Inc, 1971. Ensiklopedia Sejarah Dunia adalah Rekanan Amazon dan mendapatkan komisi atas pembelian buku yang memenuhi syarat. Tentang Penerjemah Penggemar cerita-cerita lama, kisah-kisah kuno dan kejadian-kejadian di masa lalu. Dan seorang penerjemah. Tentang Penulis James adalah penulis dan mantan Profesor Sejarah. Ia memegang gelar MA dalam bidang Sejarah Dunia terutama untuk minatnya terhadap pertukaran lintas budaya dan sejarah dunia. Ia adalah salah satu pendiri World History Encyclopedia dan pernah menjabat sebagai Direktur Komunikasi di sana. Kutip Karya Ini Gaya APA Wiener, J. B. 2018, September 21. Candi Borobudur [Borobudur]. S. Go, Penerjemah. World History Encyclopedia. Diambil dari Gaya Chicago Wiener, James Blake. "Candi Borobudur." Diterjemahkan oleh Sabrina Go. World History Encyclopedia. Terakhir diubah September 21, 2018. Gaya MLA Wiener, James Blake. "Candi Borobudur." Diterjemahkan oleh Sabrina Go. World History Encyclopedia. World History Encyclopedia, 21 Sep 2018. Web. 15 Jun 2023.
› Sertifikasi tanah di zona I Candi Borobudur penting dilakukan untuk memperjelas status tanah serta pengelolaan dan pemeliharaannya di masa mendatang. KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKOCandi BorobudurMAGELANG, KOMPAS — Sertifikasi atas 7 hektar tanah yang ada di zona I Taman Wisata Candi Borobudur penting untuk dilakukan demi memperjelas status tersebut sebagai tanah negara. Ketidakjelasan status tanah yang sebelumnya dibiarkan terjadi dikhawatirkan akan menghambat semua pelaksanaan kegiatan pemeliharaan dan perawatan areal candi, termasuk pengeluaran anggaran terkait kebutuhan Perlindungan Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Irini Dewi Wanti mengatakan, hal ini sebenarnya bisa dimaklumi dan dipahami dengan logika sederhana, di mana negara tidak mungkin repot mengeluarkan dana untuk aset yang bukan miliknya. ”Ketika kita, misalnya, tiba-tiba mengajukan permintaan dana APBN untuk membiayai kegiatan untuk BCB benda cagar budaya yang status tanahnya tidak jelas, tentu saja permohonan tersebut akan langsung ditolak,” ujarnya saat ditemui di sela-sela kegiatannya di Balkondes Karanganyar, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa 19/4/2022.Baca juga Pemerintah Desa Borobudur Laporkan Dugaan Malaadministrasi Sertifikasi Tanah Kompleks CandiSeperti diberitahukan sebelumnya, sekitar 7 hektar tanah di zona 1 Taman Wisata Borobudur terdata sebagai tanah kas desa dan tercatat dalam buku tanah letter C Desa Nomor 4 Persil 14 Kelas C dianggap bukan menjadi bukti kepemilikan yang sah. Karena Taman Wisata Candi Borobudur adalah kawasan nasional, yang berhak mengajukan permohonan sertifikasi adalah pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan ini, status tanah di areal candi yang tidak jelas, sebelumnya tidak mengganggu kegiatan pemeliharaan. Namun, di masa mendatang, hal itu pun tetap berpotensi menjadi masalah yang tidak bisa INDRA RIATMOKOCandi BorobudurSertifikasi juga penting dilakukan sebagai barang milik negara, di mana luas tanah yang tercantum dalam sertifikat nantinya juga menjadi dasar perhitungan untuk pengeluaran dana untuk berbagai kebutuhan di areal seperti yang dilakukan pada areal tanah di sekitar Candi Borobudur tersebut, menurut dia, semestinya juga dilakukan pada semua areal BCB di seluruh Indonesia. Namun, karena keterbatasan dana APBN, hingga saat ini masih banyak pula BCB yang status kepemilikan tanahnya tidak itu, Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Suroso mengatakan, serifikat hak pakai atas nama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sudah juga Pemkot Surakarta Akan Kelola Kawasan Sriwedari Jadi Ruang PublikSegala proses sejak pengajuan permohonan sertifikasi pada tahun 2021 hingga sertifikat selesai dibuat, menurut dia, sudah berjalan sesuai aturan.”Tidak ada penyimpangan atau malaadministrasi apa pun. Semua kami proses sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku,” ini, permohonan sertifikasi hak pakai sering diajukan oleh instansi pemerintah. Pemerintah Kabupaten Magelang, menurut dia, juga banyak melakukan sertifikasi dengan status hak pakai di areal ruas-ruas RACHEV - BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDENSaat meninjau Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Rabu, 30 Maret 2022, Presiden Joko Widodo memandang penting penyelenggaraan ajang-ajang seni budaya secara rutin di destinasi wisata Tanah Air, termasuk Candi itu, Pemerintah Desa Borobudur tetap berpendapat bahwa Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang diduga telah melakukan malaadministrasi sehingga permohonan sertifikasi diterima dan kini sertifikat bahkan telah Lembaga Adat Desa LAD Borobudur Aji Luhur mengatakan, pihaknya pun menduga bahwa dalam proses sertifikasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi telah memberikan bukti dokumen yang cacat hukum atau tidak lengkap.”Ketika mereka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kemudian tiba-tiba mengklaim tanah di candi sebagai tanah mereka, mereka berarti telah melakukan tindak pidana penyerobotan aset,” ujarnya. EditorSIWI YUNITA CAHYANINGRUM
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 5ZkmTCICvx2jUgKP-8FTgMm-mAatxVIxXbBIGkgNn2Be2c89xZQEow==
Siapa yang tak kenal candi yang satu ini, salah satu bangunan yang diakui UNESCO sebagai kejaiban dunia. Pasti semua yang datang ke Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah ini akan takjub melihat kemegahan arsitektur kuno yang berumur ratusan tahun ini. Candi yang menjulang tinggi dengan stupa dan relief yang terpampang di setiap sisi candi ini merupakan peninggalan penganut kepercayaan Buddha pada masa dinasti Syailendra 760 - 830 M. Candi ini sangat unik dan beda dari model situs candi Buddha lainnya di dunia mungkin hanya inilah satu-satunya di dunia. Dibalik keindahannya ternyata Candi Borobudur menyimpan banyak misteri yang belum terpecahkan. Berikut ini kita simak beberapa misteri yang menyelimuti Candi Borobudur. 1 Pembangunan Candi Borobudur Yang masih menjadi misteri terbesar Borobudur hingga saat ini adalah proses pembangunan Borobudur itu sendiri. Bayangkan saja bagaimana cara orang jaman dulu yang notabene belum ada peralatan canggih bisa membuat mahakarya arsitektur tinggi hanya dari fragmen bebatuan bahkan tanpa pondasi tanam. Menurut para ahli arkeologi dulunya Borobudur hanya memiliki 1 stupa raksasa di antara 5 pagar langkan, namun karena massa stupa yang sangat besar otomatis memberikan tekanan besar dibawah yang bisa membuat tubuh candi runtuh maka dari itu diganti dengan 1 stupa di tengah dan 3 tingkat stupa disekelilingnya. Proses pembangunan Borobudur diperkirakan 75 - 100 tahun lamanya. 2 UFO dalam Relief Borobudur Tak hanya di Kuil Abydos mesir yang memiliki relief menyerupai UFO, Borobudur pun memiliki relief misterius yang berkaitan dengan kendaraan makhluk luar angkasa. Entah atas dasar apa mereka mengukir bentuk piringan yang melayang mungkin ada maksud dan tujuan tertententu atau mereka mencoba menceritakan pengalaman kotak dengan Alien. Walaupun begitu, banyak yang menyanggah klam ini dan menganggapnya klaim tanpa mempelajari simbol-simbol budha jaman dulu. Jika diteliti lebih lanjut objek tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan 7 permata raja chakravartin dalam ilmu kosmologi Buddha. Seperti kuda Aśvaratna, Cakraratna roda emas, gajah hastiratna dan Maṇiratna permata harapan. Baca juga 6 Fakta yang Mendukung Keberadaan Alien 3 Kunto Bimo Bagi yang pernah berkunjung ke Borobudur. Pasti kamu pernah melihat para wisatawan sedang asyik merogoh stupa melalui lubang-lubang di setiap dinding stupa atau mungkin kamu sendiri pernah melakukannya. Itulah yang disebut Kunto Bimo, salah satu mitos masyarakat sekitar Candi Borobudur. Barangsiapa yang dapat menyentuh arca dalam stupa maka segala keinginannya akan terkabul atau akan mendapatkan keberuntungan. Kunto Bimo sendiri adalah patung Buddha dalam posisi Dharmachakra yang berada didalam stupa dengan penutup belah ketupat berada pada tingkat dasar dari 3 undak-undak stupa. Para pria disarankan untuk menyentuh jari kelingking atau jari manis patung sedangkan wanita bagian jari kaki. Tentu sangat sulit bahkan tidak mungkin meraih bagian tersebut hanya mengandalkan tangan. 4 Danau Purba Seperti dilansir dari laman Tempo, Seorang mahasiswa doktoral Departemen Geografi Universitas Gadjah Mada bernama Helmi Murwanto berhasil meneliti dugaan danau purba disekitar Candi Borobudur. Menurutnya daratan ini dulunya adalah sebuah danau purba berumur tahun terbentuk pada Zaman Pleistosen Akhir. Hilangnya danau ini disebabkan oleh pendangkalan dan aktifitas manusia. Dimana sebelum adanya peradaban di daerah itu danau masih tergenang luas hingga 8km dari Sungai Pacet di kaki Bukit Tidar, Mertoyudan hingga mencapai kaki gunung Menoreh. Prakiraan itu didapatkan dari analisa penyebaran endapan lempung hitam yang berasal dari material vulkanik dan bebatuan. Selain itu citra satelit juga menunjukkan aliran sungai yang bermuara pada danau tersebut. Memang sangat masuk akal jika daerah tersebut dulunya adalah sungai karena konsep Candi Borobudur sendiri mirip bunga teratai. 5 Singa Urung Singa Urung merupakan bahasa Jawa yang berarti harimau gagal. Singa Urung berbentuk arca hewan harimau yang berada di sebelah kiri dan kanan tangga masuk candi. Mitos yang berkembang dimasyarakat ialah bahwa siapapun yang melewati atau menyentuh arca tersebut maka akan urung atau gagal sesuai dengan namanya. Sedangkan untuk pasangan kekasih dihimbau untuk menjauhi arca ini karna dapat berakibat fatal yang berakhir pada gagalnya hubungan mereka bisa putus, atau gagal menikah. So, bagi kamu yang punya kekasih hati-hati ya kalau sedang berwisata di borobudur harus waspada dengan patung yang satu ini hehehe. Baca juga 6 Misteri & Mitos Candi Cetho, Candi Dengan Patung Penis 6 Arsitek Borobudur Meski belum ada jawaban pasti mengenai siapakah arsitek Borobudur. Menurut legenda turun-temurun yang dianut masyarakat, arsitek Borobudur adalah Gunadharma. Beliau merupakan tokoh intelektual masa lalu yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata. Sangat masuk akal karena Candi Borobudur sendiri tidak mungkin dibangun asal-asalan tanpa perhitungan yang cerdas dan teliti. Lebih mengejutkan lagi, Gunadharma konon menjelma menjadi gunung yang terletak di dekat Candi Borobudur yaitu pegunungan Menoreh. Jika dilihat dari kejauhan maka akan terlihat seperti tubuh manusia yang sedang berbaring itulah yang dipercaya penduduk sekitar sebagai Gunadharma. Sedangkan para pemburu UFO mengganggapnya sebagai rancangan makhluk luar angkasa alias Alien. 7 Relief Tersembunyi Dibalik kemegahan relief yang menghiasi setiap dinding langkan candi ternyata menyimpan panel relief lain yang tersembunyi tertutup oleh teras atau kaki candi. Relief itu disebut Karmawibhangga, pertamakali ditemukan oleh arkeolog JW Yzerman 1885. Lalu pada tahun 1891, Seorang fotografer Belanda bernama Kasiyan Chepas membongkar bagian yang menutup relief tersebut dan memotretnya satu persatu setelah itu di tutup lagi seperti semula. Setelah diteliti relief-relief tersebut sebagian besar mengilustrasikan adegan vulgar dan kejahatan. Karmawibhangga menggambarkan hukum sebab-akibat atau level paling bawah dari ajaran Budha yang sarat akan keduniawian seperti membunuh, bergunjing, berkata kotor, berzinah, pemerkosaan, bahkan adegan seks juga ada disini. Entah dengan alasan apa relief ini disembunyikan, mungkin karena relief ini tidak pantas dipertontonkan atau mungkin terpaksa ditutup untuk menguatkan pondasi bawah candi. 8 Jam Raksasa Selain berfungsi sebagai tempat beribadah agama buddha, Candi Borobudur diduga memiliki fungsi lain yang berhubungan dengan Astronomi. Didukung dengan adanya ukiran relief yang menggambarkan Bulan, Bintang dan Matahari. Candi ini mungkin adalah alat perekam gerakan langit. Selain itu bentuk simetris pada bangunan yang memiliki sisi sejajar dari arah gerakan matahari dari timur ke barat mengisyaratkan bahwa Candi Borobudur kemungkinan adalah suatu jam Matahari raksasa. Suatu jam alam yang mengandalkan sinar matahari. Stupa utama ditengah berfungsi sebagai jarum jam dan stupa kecil di sekelilingnya sebagai penanda. Sinar matahari menghasilkan bayangan untuk stupa besar dan akan melewati stupa-stupa dibawahnya namun masih belum diketahui pasti cara membaca waktu pada jam tersebut. Jika benar, ini menjadi bukti peradaban masa lampau Indonesia yang sudah memanfaatkan astronomi untuk kegiatan sehari-hari. Baca juga 5 Misteri Candi Prambanan yang Aneh 9 Unfinished Buddha Unfinihed Buddha berarti patung Buddha yang belum selesai, terlihat dari tidak sempurnanya bentuk patung, seperti tangan yang kotak, jari yang tidak detail, rambut yang belum diukir, serta kejanggalan lainnya. Patung ini menjadi salah satu misteri Borobudur yang menjadi perdebatan. Konon katanya, stupa ini ditemukan di dalam stupa utama ketika restorasi tahun 1907 oleh Sir Thomas Stamford Raffles, namun banyak yang menolaknya karena tidak tercatat dalam dokumen Raffles. Teori lain mengungkapkan bahwa patung ini dibawa dari lokasi lain bukan di stupa utama. Seperti dalam ajaran Buddha, Sang Buddha yang bersifat sunyata atau ketiadaan, sehingga stupa utama seharusnya dibiarkan kosong. Patung Unfinished Buddha hingga sekarang masih disimpan di musium Karmawibhangga, dan menyisakan teka-teki yang tak pernah terungkap. 10 Peninggalan Nabi Sulaiman Teori ini pertamakali diungkapkan oleh KH Fahmi Basya, seorang ahli matematika Islam di Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta. Menurutnya Candi Borobudur merupakan situs peninggalan Nabi Sulaiman, yang dibangun secara ajaib dengan bantuan jin. Nabi Sulaiman atau Salomo dalam kepercayaan Samawi merupakan putra dari Raja Daud yang menjadi pemimpin ke-3 dari kerajaan Israel. Menurutnya Nabi Sulaiman pernah menjelajah sampai ke nusantara untuk menyebarkan agama Islam. Banyak bukti yang menurutnya mendukung teorinya, seperti relief-relief bunga, hewan dan tulisan arab "bismilah" di Candi Boko. Candi Borobudur dianggap sebagai kotak peti warisan Nabi Daud, seperti yang disebutkan dalam Alquran. Gagasan ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan sejarahwan, banyak yang menolak, tapi tidak sedikit yang setuju dengan pendapat beliau.
ruang bawah tanah candi borobudur